Kamis, 23 November 2017

cerpen sahabat pengertian

Sahabat Pengertian


Di suatu malam yang dingin disertai hujan yang deras aku dan sahabatku yang bernama Badrun berteduh di suatu gedung sanggar tari, sekian lama kami berada di sana hujan tak kunjung reda. aku mulai merasakan masuk angin perutku terasa kembung tetapi aku menahannya. Sahabatku yang melihatku gelisah mencoba memegang kakiku yang sangat dingin “Kakimu dingin banget ini” sambil menggosokkan telapak tangannya. ”udah nggak papa kok” aku mencoba meyakinkannya. Badrun merasa tak enak hati sesekali ia meminta maaf kepadaku “Maafin aku ya da.. gara gara aku kamu jadi basah kuyup kaya gini” “Iya nggak papa kali nyong biasa aja” jawabku.
Karena terlalu lama menunggu hujan reda aku merasa ngantuk, Badrun yang pada saat itu melihatku menguap menahan kantuk berkata “Kamu ngantuk? ya udah tidur aja, aku jagain kok”. aku mulai merasa tidak enak karena terlalu menyusahkan Badrun dan aku pun berkata “Enggak kok, aku nggak ngantuk”. Badrun pun mulai kesal karena Helda selalu berbohong dengan keadaan yang sebenarnya ia rasakan “Kamu kenapa sih, kamu nggak mau ngerepotin aku? udah lah aku nggak merasa direpotin kok”.
Dan akhirnya Helda bersandar di kursi sedangkan Badrun duduk di bawah sambil melihat wajah helda sesekali ia menjahili helda dengan memberi senter ke arah wajah Helda Helda pun merasa kesal dan berkata “Ih.. apaan sih ganggu orang mulu aku mau tidur dasar biawak” Badrun pun tertawa dan terus mejahili Helda “Kamu lucu kalau marah nyet hehe..” Helda pun kembali membuka matanya sambil menjawab “Senang ngeliat orang menderita dasar onyong”.
Setelah itu Helda semakin kedinginan dan Badrun pun memegang tangan Helda dan berkata “Nyet aku takut kamu sakit gara-gara kena air hujan”. ”udah santai aja kali” jawab Helda sambil meyakinkan Badrun.

Badrun dan Helda pun menuju ke motor mereka “Kuhitung sampai tiga ya 1, 2, 3, lariiiii…” mereka pun menaiki motor dan pulang ke rumah.Beberapa Jam kemudian hujan tak juga reda Helda dan Badrun pun berniat untuk pulang saja dari pada menunggu hujan sama sekali “Duh.. kok hujannya nggak reda ya? udah deh pulang aja” ujar helda. “Kamu yakin nyet?” tanya Badrun. “Ya yakin lah nyong” Jawab Helda.
Beberapa minggu setelah kejadian itu entah mengapa Badrun ingin memberikan sebuah hadiah untuk Helda awalnya Badrun bertanya kepada salah satu teman helda di sekolah yang bernama Rike “Rik… kamu tau nggak jual bunga di mana? kalau yang asli di mana kalau jual bunga palsu juga di mana? Terus bagusnya bunga asli atau bunga palsu ya?”. rike pun menjawab “Kalau menurutku sih ya lebih baik kamu kasih dia bunga palsu aja biar bisa disimpan dan tahan lama” badrun pun bertanya lagi “terus pesannya sama siapa?”. “kalau masalah itu mah gampang pesan aja sama Susan” ujar rike. setelah itu Badrun pergi ke rumah Susan untuk memesan bunga setelah 1 jam lamanya akhirnya Badrun memilih bunga berwarna merah dengan bucket yang berwarna hitam, setelah memesan bunga Badrun membeli coklat untuk diberikan kepada Helda.
Tanpa Sepengetahuan Helda, tiba-tiba rike dan susan mengirimi helda pesan singkat yang berisi “ciee yang bentar lagi bahagia” ujar mereka berdua. Helda yang tidak tahu mengenai rencana Badrun tersebut bingung dan bertanya “Bahagia apaan? Kalian dapat pacar baru ya? alhamdulillah deh” setelah Helda membalas pesan mereka, Rike dan Susan tidak merespon balasan Helda. Ketika Helda menghubungi Badrun, Badrun malah membuat Helda merasa kesal.
Malam pun telah tiba terdengar suara motor yang singgah di depan rumah Helda. Helda pun bergegas ke luar dan ternyata muncullah seorang Badrun dengan Bunga dan coklat di tangannya ketika itu Badrun berkata “Ini bunga buat kamu, ya aku Cuma mau ngasih aja sih”
Helda merasa malu pada saat itu wajahnya tampak memerah dengan malu-malu ia menerima bunga itu “Bunga? ini apaan ya aku nggak salah liat kan?”
Badrun pun Menjawab “Ya aku nggak tau juga itu apaan hahaha”. Helda masih merasa bingung berulang kali ia bertanya “Kamu nda sakit kan ngasih aku kaya ginian?”. Badrun pun tersenyum dan berkata “Ya enggak lah, kamu nggak mau ya udah kuambil lagi aja. nih ada coklat juga buat kamu” pada saat itu Helda merasa bahagia sekali dan itu adalah cerita yang tak terlupakan dalam hidupnya karena mendapatkan hadiah bunga dan coklat dari Badrun, ia rasa tidak semua yang jomblo akan merasakan sepinya kehidupan buktinya ia tidak punya pacar tetapi masih memiliki sahabat yang pengertian dan sayang kepadanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar